Sang malaikat maut senang melihat tangisan manusia sebelum mengayunkan sabitnya untuk meraup jiwa mereka. Ia hidup untuk memburu jiwa manusia sebelum mereka meninggal. Namun suatu malam, ia bertemu dengan seorang gadis yang sedang sekarat dengan bunga-bunga bermekaran di kamarnya sambil menatapnya sambil tersenyum.