Seorang Apoteker yang mengelola sebuah bengkel kecil di desa terpencil suatu hari didatangi oleh seorang pemilik pegadaian yang sudah dikenalnya, menanyakan apakah ia bersedia menerima peri yang compang-camping sebagai bahan obat.
Merasa sangat marah melihat banyaknya bekas luka di sekujur tubuh peri itu, Apoteker itu menghubunginya dan memutuskan untuk mengobatinya—tetapi...