Pahlawan kami yang tidak bernama—dan tidak bertulang—(hanya dikenal sebagai "Senpai") adalah siswa sekolah menengah tahun kedua dan penyendiri yang menghabiskan sore hari di ruang Klub Seni. Ia menarik perhatian salah satu teman sekolahnya, seorang mahasiswi sadis bernama Nagatoro. Namun, di antara perundungan dan ejekan, sesuatu yang lain mulai berkembang. Kisah mesra (…?) antara kutu buku pemalu dan S-Dere (Sadistic Tsundere) dimulai.